LEGEND
Percaya tidak percaya, nyatanya Arsene Wenger tidak mendapatkan
pengetahuan terpenting sepakbola dari kursus, bangku kuliah, atau karir
sebagai pemain sekalipun, tapi dari sebuah pub! Selama kurang lebih 12
tahun sejak kedatangannya di tanah Inggris, Arsene Wenger selalu
dicitrakan sebagai pria kontinental yang berkelas. Serius, dingin, dan
disiplin, satu hal yang dibenci oleh Wenger adalah kegemaran orang
Inggris mengkonsumsi alkohol. Faktanya adalah, Arsene tidak pernah
melakukan tradisi minum wine antar pelatih setelah pertandingan,
sesuatu yang amat dikritik oleh seteru abadinya, Sir Alex Ferguson.
Salah satu keberhasilan Wenger sendiri adalah menghempaskan budaya
minuman keras yang melanda sepakbola Inggris, khususnya di Arsenal.
Dengan kebijakan itu, karir pemain-pemain legendaris Arsenal, seperti
Lee Dixon, Paul Merson, dan tentunya, Tony Adams, yang tadinya terancam
habis karena hobi mabuk-mabukan, berhasil diperpanjang 4-5 tahun.
Revolusi ini sedikit-banyak berpengaruh pada kesuksesan Arsenal menjadi
salah satu tim atas BPL selama kepelatihan Wenger. Tapi, tahukah anda,
bahwa justru di sebuah pub, tempat alkohol diperjual-belikan dan
dinikmati bersama-sama, Arsene Wenger memperoleh sebagian besar
pendidikannya mengenai taktik sepakbola. Keluarga Wenger memiliki
sebuah pub bernama La Croix d’Or di Duttenheim. Wenger kecil suka ikut
bercengkerama dengan para tamu bar dan membicarakan segala hal terkait
sepakbola. Dari perbincangan-perbincangan tersebut, terseraplah segala
ilmu mengenai psikologis manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)
arsenal is the besty..
BalasHapus